Hal yang perlu dicermati pada Self-Driven Car
Hal yang perlu dicermati pada Self-Driven Car
Dari Uraian sebelumnya, bahwa Self-Driven Car, atau kendaraan swa-kendali ini, meskipun merupakan terobosan pesat evolusi teknologi Industri otomotif dunia yang sedang marak, namun demikian masih sangat memerlukan uji coba dan test lanjutan sehubungan dengan aplikasinya di jalan raya.
Beberapa rangkaian test yang di lakukan atas kerjasama dua Jenis industri ini, yaitu Industri Teknologi besar dunia seperti Google, Apple, Baidu dengan deretan vendor otomotif seperti Ford, Tesla, Volvo hingga Toyota yang selama ini telah mengklaim siap ,meluncurkan Kendaraan Bermotor Swa-Kendali ini, benar-benar diperhitungkan dengan sangat matang dari beragam jenis test, dan uji coba demi keamanan dan kenyamanan pengguna.
Beberapa hal yang perlu dicermati dalam penggunaan Kendaraan Bermotor Swa-Kendali ini, diantaranya yang sudah menjadi isu penting adalah :
Hal yang perlu dicermati pada Self-Driven Car
Bahaya Dalam Kegelapan
Penglihatan saat Gelap, tepatnya saat waktu malam hari atau dini hari, sama saja antara pengguna Manusia atau Self-Driven-Car. Hal ini disebabkan oleh adanya bahaya kontras penglihatan obyek dalam kegelapan menjadi semakin kabur, disisi lain, cahaya lampu penerangan yang membantu penglihatan di dalam kegelapan, pada satu angle tertentu menjadi terlibat menyilaukan. Ini tentunya akan menyebabkan sensor lebih sulit untuk mendeteksi sekitar, ini yang membuat Mata Manusia atau Kamera Self-Driven-Car masih sulit untuk bekerja dengan baik. Ini juga yang menjadi penyebab saat Self-Driven-Car menabrak Pengguna jalan bersepeda hingga tewas saat kejadian ini dimalam hari. Rem Darurat saat itu berada pada moda NonAktif saat terjadi kecelakaan ditambah Sensor Kendaraan Self-driven kurang sempurna mendeteksi Obyek “manusia dan Sepeda” yang seharusnya bisa lebih akurat dalam melakukan identifikasi obyek disekitarnya.
Uji Coba yang dilakukan terus menerus
Seperti halnya pengemudi manusia, Self-Driven Car ini juga wajib memiliki bukan hanya perangkat berteknologi tinggi, tapi wajib memiliki kemampuan praktek yang menyangkut kemampuan beradaptasi pada kegelapan, jalan berkabut atau jalan yang licin yang sangat memerlukan pengalaman dalam menghadapinya.
Langkah pertama mungkin saja bisa sukses pada jalan-jalan yang bertype uji coba dan terkendali, bukan jalan yang memiliki situasi menantang seperti jalan raya umum dengan kondisi jalan yang tidak selalu sama. Dan memerlukan bukan hanya dari pihak industri teknologi, atau industri otomotif akan tetapi beragam pihak terkait dengan uji coba ini, seperti tenaga ahli akademis dan lainnya untuk melakukan kelompok uji coba atas self-driven car ini.
Hal yang perlu dicermati pada Self-Driven Car, juga memerlukan pengalaman dalam kondisi jalan dan budaya serta regulasi yang ada dan berlaku diseluruh dunia, Sehingga juga diperlukan dari beragam pihak sesuai dengan demografi negara terkait untuk melakukan adjustment atau penyesuaian diseluruh dunia. Ini menjadi bagian yang sangat penting untuk membuktikan bahwa self-driving car benar-benar aman dan nyaman untuk digunakan diseluruh ragam budaya berkendara di dunia.
Dan biasanya, orang-orang terbiasa dengan belajar sambil menggunakannya, menemukan semua kelemahan dari seluruh penggunaan aplikasi tersebut terlebih dahulu baru diketahui kekurangannya dan bagaimana menciptakan solusinya, dan ini pastinya dilakukan terus menerus.
dan Sementara saat ini, beberapa peneliti masih mendapatkan kesimpulan bahwa self-driven car tidak berbeda jauh dengan kendaraan yang dikemudikan oleh para remaja, sebelum semua uji coba menjadi bagian yang dianggap benar-benar bisa dipercaya sebagai kendaraan yang aman.
Bagaimana seandainya, pada akhirnya kendaraan ini diluncurkan ke Pasar Kendaraan Dunia ? Tingkat Kegagalan dari penggunaan kendaraan ini sangat berpengaruh pada sisi klaim asuransi kendaraan, dan apa saja asuransi yang akan terkait dengan Peluncuran Kendaraan ini ? – KLIK BACA SELANJUTNYA